Sebagaimana diberitakan bahwa Negara RI ikut serta dalam pertemuan APEC yang dilaksanakan pada 23-24 Mei di Boracay Island, Provinsi Aklan, Filipina. Dalam pertemuan tersebut para menteri perdagangan dari seluruh negara anggota APEC membahas beberapa langkah yang akan diambil untuk membuka sumber-sumber perdagangan dan pertumbuhan investasi yang baru dan belum dimanfaatkan secara maksimal agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan pelaku usaha di masing-masing negara anggota APEC.
Kabar baiknya bagi Anda para pelaku UMKM yang berencana ataupun sudah melakukan ekspor penjualan produk ke Luar Negeri. Keikutsertaan RI dalam forum multilateral seperti APEC akan mampu meningkatkan ekspor Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari data statistik negara-negara yang menjalin hubungan perdagangan dengan Indonesia terbesar adalah dari negara-negara anggota APEC. Indonesia mencatat data perdagangan ekspor ke negara-negara anggota APEC mencapai 73 persen dari total nilai ekspor Indonesia ke negara lain di seluruh dunia. Urutan terbesar nilai ekspor adalah ke Jepang yang mencapai USD 27 Miliar sedangkan yang terendah adalah Brunei Darussalam yang mencapai USD 123 Juta.

Para Menteri Perdagangan negara anggota APEC juga sepakat mengakui bahwa UMKM adalah kekuatan penting dalam kegiatan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, ketahanan masyarakat dan inovasi. Oleh karenanya Negara-negara anggota APEC sepakat mendukung inisiatif APEC untuk mempromosikan partisipasi UMKM dalam rantai nilai global (global value chains), dengan agenda yang akan mendukung UMKM sebagai eksportir langsung. Menurut Mendag Rachmat Gobel yang mewakili Indonesia dalam pertemuan APEC, Indonesia melalui APEC akan ikut mendorong partisipasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pasar global dan regional.Dalam pertemuan tersebut Mendag ikut diskusi dan berusaha mensejajarkan UMKM agar sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia. Pemerintah berencana akan mendorong peran UMKM dalam memanfaatkan pasar global dan regional.